Warga Aurkenali dan Mendalo Darat Tetap Tolak Stockfile Batubara

Warga Aurkenali dan Mendalo Darat Tetap Tolak Stockfile Batubara

Reporter: AM | Editor: Ahmad Muzir
Warga Aurkenali dan Mendalo Darat Tetap Tolak Stockfile Batubara
Warga Tolak pembangunan stockfile

JAMBI,KABAR18.COM- Penolakan terhadap rencana pembukaan stockpile batu bara di Kelurahan Aurkenali, Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi, semakin kencang.

Penolakan bukan saja datang dari warga Kelurahan Aurkenali dan Pematang Sulur, Telanaipura, Kota Jambi. Tapi juga dari warga Desa Mendalo Darat, Kecamatan Jambi Luar Kota, Kabupaten Muarojambi.

Baca Juga: Memang Hebat Pak Haris itu, Diundang ke Rumania dan Moldova

Di wilayah Kelurahan Aurkenali, ribuan warga Perumahan Aurduri tegas-tegas menentang pembukaan stockpile batu bara di dekat pemukiman mereka. Dari 26 ketua RT, cuma 1 orang ketua RT yang setuju.

Sementara itu, dari Desa Mendalo Darat, Kabupaten Muarojambi, sejak awal berhembus kabar pembangunan stockpile, ribuan warga dari beberapa RT juga sudah sejak awal menyatakan menolak.

Baca Juga: Kelola Participating Interest 10 % Blok Migas, Jambi Siapkan BUMD

Penolakan dari warga Aurkenali, Penyengat Rendah dan Mendalo Darat ini murni karena alasan dampak yang akan ditimbulkan stockpile. Tidak ada yang menunggangi untuk tujuan terselubung.

“Warga Desa Mendalo Darat menolak keras pembangunan stockpile itu. Dampaknya sangat besar,” tegas Aldy, warga Mendalo Darat, Jumat (10/11/2023).

Baca Juga: Ketua LAM Jambi, Pemberian Gelar Adat itu Penuh Pertimbangan

Sebagai bentuk ketegasan terhadap penolakan itu, warga Desa Mendalo Darat akan memasang baliho penolakan, di lokasi pembangunan stockpile oleh PT Sinar Anugerah Sukses (SAS).

“Kami akan sampaikan pernyataan sikap menolak,” tandas Ega, warga lainnya.

Selain melalui baliho penolakan, warga Kelurahan Aurkenali berencana akan menemui Penjabat Wali Kota Jambi, Sri Purwaningsih. Warga akan meminta Pemerintah Kota Jambi tetap mendukung warga.

“Kami akan menemui Ibu Pj Wali Kota, memberitahu bahwa warga sekitar tidak ada yang setuju dengan pembangunan stockpile itu.” tambah Badaruddin, tokoh masyarakat Perumahan Aurduri.

Lurah Aurkenali, Totong Wahyudi, enggan berkomentar banyak soal penolakan stockpile di wilayahnya itu. Dia mengaku mengikuti saja yang terbaik menurut warga.

Totong juga mengaku, sejak lokasi stockpile “disegel” oleh Pemerintah Kota Jambi, beberapa waktu lalu, belum ada pihak PT SAS yang mengurus izin ke kantor Kelurahan Aurkenali.

“Dak ada,” ujar Totong singkat. ***

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Kabar Lainnya

Kabar Lainnya