Gandeng Huawei PLN Kembangkan Joint Innovation Center, Perkuat Fondasi Digital Untuk Transisi Energi

Gandeng Huawei PLN Kembangkan Joint Innovation Center, Perkuat Fondasi Digital Untuk Transisi Energi

Reporter: AM | Editor: Ahmad Muzir
Gandeng Huawei PLN Kembangkan Joint Innovation Center, Perkuat Fondasi Digital Untuk Transisi Energi
PLN Gandeng Huawei Kembangkan JIC (foto; PLN)

KABAR18.COM- PT PLN (Persero) terus melakukan transformasi perusahaan berbasis digital dan pengembangan teknologi sistem kelistrikan seiring dengan langkah transisi energi. Komitmen ini salah satunya diwujudkan melalui proyek kolaborasi Joint Innovation Center ( JIC) dengan PT Huawei Tech Investment yang akan menjadi salah satu fondasi pengembangan teknologi ketenagalistrikan baru di bidang ICT.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengapresiasi kemajuan dan inovasi yang dilakukan JIC dalam merespons kebutuhan digitalisasi yang dihadapi PLN semenjak peresmiannya pada November 2023 lalu. Dirinya memandang kerja sama ini menjadi tonggak sejarah bagaimana komunitas global bersatu memerangi krisis perubahan iklim.

Baca Juga: Tersebar di 879 Lokasi, Pengguna SPKLU PLN Naik 5 Kali Lipat

“JIC ini dimaksudkan untuk memetakan setiap tantangan teknis, strategis, operasional dan juga investasi. Dengan cara demikian, setiap tantangan dapat diatasi, dapat dimitigasi, dan dapat dikelola agar kita bisa terus maju dan mencapai misi transisi energi,” ujar Darmawan pada acara JIC Milestone Ceremony, di Jakarta Selatan, Kamis (25/04) lalu.

Darmawan menjabarkan, sejak dibentuk 5 bulan lalu, JIC telah memberikan kontribusi yang signifikan dengan keberhasilan beberapa _pilot project_, antara lain adalah teknologi IoT dalam jaringan distribusi yang disebut _Intelligence Distribution Solution (IDS)_ dipadukan dengan One Fiber Multi-Services (1FMS). Ke depannya JIC juga akan melakukan pengembangan _smart inspection_ jaringan transmisi, operasi jaringan digital, peningkatan SDM yang menguasai teknologi terbaru. 

Baca Juga: Pemudik Apresiasi  SPKLU PT PLN

Lebih lanjut Darmawan mengungkapkan, keberadaan JIC juga akan mendukung skema _Accelerated Renewable Energy Development_ (ARED) dalam rangka mempercepat transisi energi. Melalui ARED, PLN membangun sistem kelistrikan andal yang dilengkapi _smart grid_ untuk mengintegrasikan sistem pembangkitan, transmisi, distribusi dan layanan pelanggan.

“Dengan _smart grid_ kami dapat menyelaraskan pengoperasian sistem penyimpanan energi dalam bentuk baterai sebagai _base-load_ untuk menyiasati tantangan intermitensi energi baru terbarukan (EBT). Hal ini juga memungkinkan penyaluran listrik dari sumber EBT dari lokasi yang sangat jauh ke pusat _demand_,” tandas Darmawan.

Baca Juga: PLN Mobile Proliga 2024 Siap Digelar, Kolaborasi Dukungan untuk Pengembangan Voli di Tanah Air

Sementara itu, Vice President & CEO Digitalisasi Tenaga Listrik Huawei, David Sun berharap berbagai pencapaian JIC tersebut dapat bermanfaat untuk industri kelistrikan di Indonesia, khususnya PLN. Terutama dalam meningkatkan efisiensi perusahaan dan pelayanan terhadap pelanggan.

“Dalam proses mendorong transformasi digital di PLN, JIC punya peranan penting. Salah satunya teknologi yang kami bawa dalam kolaborasi ini adalah pengembangan 1FMS yang kami yakin akan menjadi _benchmark_ kelas dunia di masa depan,” pungkas David Sun. (***)

 

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Kabar Lainnya

Kabar Lainnya